James Tuuk: Kami Berterima Kasih Kepada BWSS1, Ternyata Punya Program Sama Dengan Kita

Politik543 Views

GoldenNews.co.id, Bolaangmongondouw — Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Jems Tuuk Apresiasi atas Dukungan pihak Balai Wilayah Sungai Sulawesi 1 (BWSS1) terhadap program pertanian di Kabupaten Bolaang Mongondow Raya ternyata tidak hanya sekedar membangun sarana infrastruktur penunjang di wilayah tersebut, tetapi memberikan kontribusi nyata bagi petani di Bolaang Mongondow Raya untuk kegiatan penanaman Cabe Organik di kelurahan Imandi Kabupaten Bolmong.

Balai Wilayah Sungai Sulawesi 1 dibawah pimpinan Kepala Balai (Kabalai) I Komang Sudana dinilai mampu menjadi motor penggerak bahkan sebagai salah satu motivator dalam menunjang setiap usaha kelompok tani melalui supporting sarana penunjang untuk kebutuhan lahan pertanian.

Kepedulian BWSS1 terhadap petani Dumoga Raya menuai pujian anggota komisi II DPRD Sulut Ir. Julius Jems Tuuk. Apresiasi kepada Kepala BWSS1 I Nyoman Sudana disampaikan Tuuk disela-sela kegiatan penanaman bibit cabe Jumat, (14/10/2022) di Kelurahan Imandi Kecamatan Dumoga Timur Kabupaten Bolmong.

”Kami berterima kasih atas dukungan BWSS1 melalui Kepala Balai Bapak I Komang Sudana yang ternyata punya program sama dengan kita,” ucap personil komisi II ini.

Dikatakan Tuuk sebagaimana upaya yang dilakukannya bersama petani Bolaang Mongondow dengan menanam tidak lagi menggunakan pupuk kimia tetapi menggunakan pupuk organik tetapi kemudian produksinya baik.

”Jadi kita mengedukasi masyarakat kembali ke alam sehingga produksinya naik, nah jawaban ini Balai Sungai yang tangkap isi hati petani khususnya petani yang ada di Bolmong Raya ini,” ujar JT sapaan akrabnya

Disisi lain Tuuk menegaskan bantuan BWSS1 bagi kelompok tani di Dumoga Raya bukan dalam bentuk fresh money tetapi bantuan tersebut berupa bahan matrerial untuk mendukung kegiatan pertanian.

”Karena kami juga tidak digaji tapi murni pemberian diri,” tukasnya.
Lanjut legislator Dapil Bolmong Raya ini melalui program kedepan
akan membuat demplot mengintensifkan penyuluhan pertanian termasuk lahan percontohan dalam upaya mendorong para petani memanfaatkan pupuk organik pada setiap tanaman.

”Mudah-mudahan program ini juga bisa dibantu karena kita tidak hanya mengajarkan ke petani tetapi kita juga harus mendampingi mereka paling tidak sampai dua atau tiga kali panen sampai dia (petani) paham.
”Artinya bukan hanya sekedar menanam tetapi juga cara bagaimana membuat pupuk sebenarnya serta bagaimana mengaplikasikan di lahan,” terang JT.

Menanggapi hal tersebut Kepala BWSS1 Ir I Komang Sudana, MT mengungkapkan program yang dilakukan petani Dumoga Raya yang terus digaungkan legislator Sulut Jems Tuuk sejalan dengan program Kementerian PUPR untuk memanfaatkan lahan pertanian di masing-masing wilayah kerja.

”Sebenarnya ini bersambung secara kontiniu sejalan dengan arahan pak Menteri juga, Kita juga punya lahan-lahan yang harus dimanfaatkan, kegiatan ini sangat positif sekali, nyambung ini,” ujar Komang Sudana.

Apalagi menurutnya kegiatan yang dilakukan kelompok tani Kelurahan Imandi memberikan contoh yang sangat baik melalui tanaman organiknya.

”Ini perlu menjadi contoh yang baik untuk disebar luaskan, kami sangat menyambut baik bahkan mendukung apapun kegiatan kelompok tani sebatas kemampuan kami karena akan sangat berguna kedepan dan memberikan dampak positif ke masyarakat,” tandasnya.

Ia juga mengakui biaya produksi petani sangat besar apabila menggunakan pupuk kimia, namun dengan bahan organik seperti yang dilakukan petani Dumoga akan memangkas biaya produksi sampai 50 persen lebih.

”Kalau ini berhasil tentu akan mempengaruhi pendapatan petani dengan biaya produksi kecil tapi hasil meningkat,” terangnya.

”Tentu kedepan akan lebih bersinergi lagi, apa yang bisa kami bantu pasti akan support dan diharapkan hal ini bisa juga menyebar ke seluruh daerah yang ada propinsi di Sulut,” kuncinya

(**/fds)