Manado, goldennews.co.id-Ratusan Warga Binaan Rutan Kelas IIA Manado yang beragama Kristen ambil bagian dalam pelaksanaan Ibadah Oikumene di Gereja Abigail, Minggu (25/6) pagi. Ketua Jemaat Gereja GMIM Agape Malendeng, Manado, Pdt Yolanda Kasenda, STh menjadi Khadim dalam Ibadah yang juga dihadiri Kepala Satuan Pengamanan Rutan Manado, Rico Wendur yang juga Penanggungjawab Gereja Abigail Rutan Manado.
Dengan mengambil ayat Alkitab dari 1 Petrus 2: 1-10 dengan Perikop, Kristus Sang Batu Penjuru, Pdt Yolanda Kasenda menjelaskan bahwa batu penjuru merupakan imamat yang rajani karena orang percaya menjadi batu yang hidup. ‘’Sebagai orang Kristen, menjadi orang percaya maka dengan sendirinya menjadi batu penjuru yang hidup. Dengan masing-masing memiliki karunia yang berbeda, maka harus saling melengkapi, talenta dan karunia yang dimiliki untuk membangun persatuan orang percaya,’’ katanya mengingatkan..
Selain itu, sifat buruk harus dihilangkan. Harus hidup baru. ‘’Menjadi batu yang berguna untuk membangun, maka sebagai bangsa yang terpilih, kita semua menjadi imamat rajani. Termasuk kita sebagai warga binaan, begitu dihargai walaupun kita berada di tempat yang terbatas namun Tuhan tidak melihat latar belakang, kesempatan tidak terbatas.’’
Sementara Rico Wendur dalam arahannya memintakan kepada seluruh Warga Binaan Kristen untuk memaknai materi Khotbah dari Pdt Yolanda Kasenda tentang Yesus Kristus Batu Penjuru. ‘’Renungkanlah firman Tuhan dalam menjalani kehidupan di tempat ini. Karena itu buanglah semua kejahatan. Hilangkan sifat iri dan dengki. Jalani kehidupan di tempat ini dengan baik. Seperti bayi yang lahir baru,’’ pesannya.
Sedangkan Kepala Rutan Kelas IIA Manado, Deny Fajariyanto kembali mengingatkan bahwa pihak Rutan tetap memberikan kebebasan untuk semua Warga Binaan untuk beribadah. ‘’Baik di Gereja maupun di Masjid. Kami tidak pernah membatasi,’’ ujar pria low profile itu. (*/yuk)