Jakarta, goldennews.co.id- Eskpor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) Indonesia tetap jalan meski bukan ke wilayah Eropa. Penegasan tersebut disampaikan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menanggapi adanya regulasi anti deforestasi Uni Eropa. Regulasi yang membuat CPO Indonesia sulit masuk Eropa.
“Kita bukan ke Eropa saja, tetapi ke seluruh dunia. Ekspor minyak sawit dan turunnya harus tetap jalan untuk kesejahteraan masyarakat, terutama yang bekerja di sektor perkebunan,” ujar politisi Golkar asal Sulawesi Utara saat dihubungi Kamis (3/8/2023).
Menurut Jerry, Indonesia memiliki hak untuk melakukan ekspor ke negara yang ingin dituju.Ia mengakui jika masih ada permasalahan dengan Uni Eropa soal CPO dan nikel.
Namun demikian, Jerry berharap tidak ada diskriminasi terkait dengan penerapan UU Produk Bebas Deforestasi. Menurut dia, semua negara harus diperlakukan secara adil dan undang-undang tersebut tidak memihak.
“Intinya pesan yang ingin kita sampaikan adalah begini, jangan ada hal yang diskriminatif. Tidak boleh itu, kita kan punya produk, kita berhak untuk mengekspor ke manapun bahkan kita mengelola ekspor, kita berhak,” kata Jerry.
Ia berharap tidak ada persepsi bias yang menyebut CPO merusak lingkungan atau deforestasi.”Kita lihat secara komprehensif, ini ujung-ujungnya sebuah bentuk persaingan produk aja,” tuturnya.
Ia menilai kebijakan Uni Eropa tersebut lebih untuk mem-protect produk lokal mereka, sunflower seed oil. “Karena compare dengan CPO kita, kita jauh lebih efisien, lebih bagus kualitasnya, dan lebih murah. Jadi kayak gitu, ini sebetulnya bukan soal lingkungan, bukan soal deforestasi,” jelas Jerry.
Jerry mencontohkan, ada sebuah negara di Eropa yang mengkritik Indonesia karena tidak melestarikan kawasan hutan akibat perkebunan sawit. Padahal, kata Jerry, kawasan yang sudah di-preserve di Indonesia mencapai lebih dari 50 persen.
“Itu kan kurang fair. Jadi saya ingin mengatakan bahwa CPO kita, ekspor tetap jalan,” pungkas Jerry. (*/ben)