Jakarta, Goldennews – Di balik aksinya yang kocak di layar kaca, Bopak ternyata menyimpan banyak kisah pahit saat menapaki karier.
“Penuh liku. Lebih banyak cerita yang sedih daripada bahagianya,” ungkapnya mengawali perbincangan sore itu saat ditemui awak media.
Bopak bercerita, semenjak SMP dirinya dititipkan oleh orangtuanya di rumah bibinya di Depok, Jawa Barat. Karena sering bertengkar, pria bernama asli Indrayana Bidwy itu pun memutuskan untuk kabur.
“Daripada saya numpang sama saudara dimaki-maki nggak enak, akhirnya saya kabur. Namanya juga anak muda, masih mencari jati diri waktu itu. Maunya ya bebas,” kisahnya.
“Tapi itu dulu ya. Sekarang bibi saya sudah meninggal. Saya sudah damai sama bibi sebelumnya. Sudah maaf-maafan. Jadi nggak ada permusuhan,” sambungnya menjelaskan perkembangan yang terjadi.
Dalam masa pelariannya saat itu, Bopak pindah dari satu tempat ke tempat lain.
Sosok kelahiran Jakarta, 19 Mei 1967 tersebut menumpang tinggal di rumah teman-temannya.
Saat mengontrak rumah, ia mengaku pernah diusir karena menunggak biaya sewa.
“Bagaimana nggak sedih itu dulu, baju seadanya kaos itu-itu saja. Makan nggak makan, nahan lapar. Tapi Bopak nggak pernah ngemis, nggak pernah cerita. Teman juga dulu nggak tahu kalau saya lapar,” ceritanya.
Seiring berjalannya waktu, Bopak lalu tersadar dan ingin mengubah hidupnya lebih baik. Karena punya bakat melucu, ia pun mulai bergaul dengan para pelawak seperti grup ‘Empat Sekawan, Aziz, Jojon, dan lain-lain.
“Saya akhirnya hijrah ke Bogor, di sana tinggal sama orang yang sekarang jadi bapak dan ibu angkat saya, Januar A Saputra dan Ibu Yuniar. Saya banyak belajar juga sama pelawak-pelawak senior, dan terus mengembangkan bakat,” kenangnya.
Singkat cerita, berkat tekad dan juga kemauan yang keras, anak keenam dari tujuh bersaudara itu pun meraih sukses. Di 2014 namanya melejit dengan banyak mengisi program hiburan di berbagai stasiun televisi.
Beberapa di antaranya, ‘Tahan Tawa’, dan ‘Ada Ada Aja’ di Global TV. Lalu ‘Ceplas Ceplos’ dan ‘Opera Van Java’ di Trans 7. Serta, ‘Yuk Keep Smile’ di Trans TV. Ia juga punya program sendiri yang akan tayang sebentar lagi di Trans 7 bernama ‘Kamus Bopak’.
Sekarang pria yang hobi melukis itu mengaku merasa bahagia menikmati hasil keringatnya. Dari hidup susah, kini telah memiliki rumah, mobil, dan juga tabungan.
“Bersyukur saja sama semua amanah yang sudah Allah kasih. Buat saya yang penting, saya berdoa sama Allah supaya tetap diberi sehat,” tandas pria berdarah Dayak, Kalimantan itu. (Red)