Manado, goldennews– Dugaan ingkar janji pembayaran oleh PT Wisana Matrakarya memicu kemarahan lima vendor besar yang terlibat dalam proyek penataan kawasan Malalayang dan Bunaken Tahap 2.
Selama 3 hingga 4 bulan, hak pembayaran mereka ditunda tanpa alasan jelas, meninggalkan ratusan pekerja dan keluarganya dalam kondisi memprihatinkan.
BM, salah satu perwakilan vendor, dengan tegas menyuarakan kekesalannya.
“Kami sudah menuntaskan pekerjaan sesuai kontrak! Tapi di mana hak kami? PT Wisana Matrakarya hanya bisa berjanji tanpa tindakan nyata!” serunya dengan nada penuh amarah.
BM mengungkapkan bahwa pihaknya sudah berkali-kali menuntut pembayaran, tetapi hanya mendapat jawaban klise untuk “menunggu”.
“Kami ini manusia, bukan robot! Kami punya keluarga yang harus makan, anak-anak yang harus sekolah. Tapi hak kami terus diabaikan. Sampai kapan ini dibiarkan?” tambahnya dengan geram.
Keluarga Terdampak Parah
Keterlambatan ini berdampak langsung pada kehidupan ratusan pekerja.
Mereka yang seharusnya menikmati tahun baru bersama keluarga justru terjebak dalam kesulitan.
Banyak keluarga kini kesulitan membeli kebutuhan pokok akibat uang yang tak kunjung cair.
“Saya sudah habis-habisan. Anak-anak saya hanya makan seadanya. Ini bukan hanya soal uang, ini soal keadilan! Kami tidak akan diam sampai hak kami dipenuhi,” tegas BM.
PT Wisana Matrakarya Diam, Kepercayaan Publik Hancur
Hingga berita ini dipublikasikan, PT Wisana Matrakarya memilih bungkam dan tidak memberikan tanggapan resmi. Sikap diam ini memicu kemarahan lebih besar, membuat publik bertanya-tanya, apakah perusahaan memang sengaja melalaikan tanggung jawabnya?
Para vendor kini bersiap mengambil langkah hukum jika pembayaran tidak segera diselesaikan. “Kami tidak takut! Kalau perusahaan terus mengabaikan kami, kami akan lawan di meja hijau. Jangan pikir kami akan menyerah!” ancam BM.
Ujian Integritas PT Wisana Matrakarya
Dugaan ingkar janji ini menjadi ujian besar bagi PT Wisana Matrakarya. Apakah mereka akan memenuhi tanggung jawabnya, atau justru terus membiarkan para pekerja dan vendor menderita?
Satu hal yang pasti, kepercayaan publik terhadap perusahaan ini kini berada di ambang kehancuran.
Publik menunggu jawaban PT Wisana Matrakarya. Namun satu pertanyaan tetap membayangi: apakah keadilan akan berpihak pada mereka yang telah bekerja keras, atau justru pada perusahaan yang terus bermain aman?(tim)